RUMUS KORELASI PPM |
A. KORELASI PPM
Analisis korelasi banyak
jenisnya, ada sembilan jenis korelasi yaitu : Korelasi pearson Product Moment
(r) ; Korelasi Ration (y); Korelasi
Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p); Korelasi Berserial (rb);
Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb); Korelasi Phi (0); Korelasi
Tetrachoric (rt); Korelasi Kontigency (C); Korelasi Kendall’s Tau
(8), Bagaimana cara menggunakannya ? tergantung pada jenis data yang
dihubungkan.
Berdasarkan sembilan teknik
analisis korelasi tersebut, maka dipilih dan dibahas ialah Korelasi Pearson
Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan
peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya
untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independen)
dengan variabel terikat (dependent).
Teknik analisis Korelasi PPM
termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan
persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya
berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang
dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau
salah satu tidak terpunuhi persaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat
dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi PPM adalah:
![]() |

Korelasi PPM dilambangkan (r)
dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r < + 1). Apabilah
nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada
korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.
Interpretasi Koefisien
Korelasi Nilai r
Interval Koefisien
|
Tingkat Hubungan
|
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0.599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
|
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
|
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien
diterminan sebagai berikut.
![]() |
KP = r2 x 100%
keterangan: KP =
Nilai Koefisien Diterminan
r =
Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang
berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y,
maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus :
![]() |

keterangan: thitung = Nilai t
r
= Nilai Koefisien korelasi
n
= Jumlah Sampel
Contoh : ”Hubungan Motivasi dengan Kinerja Dosen STIE Pelita Bangsa”
Motivasi (X) : 60; 70; 75; 65; 70; 60; 80; 75; 85; 90;
70; dan 85
Kinerja (Y) : 450; 475; 450; 470; 475; 455; 475; 470;
485; 480; 475;dan 480.
Pertanyaan ;
a. Berapakah besar hubungan motivasi dengan
kinerja dosen?
b. Berapakah besar sumbangsih (kontribusi)
motivasi dengan kinerja dosen?
c. Buktikan apakah ada hubungan yang
signifikan antara motivasi dengan kinerja dosen?
Langkah-langkah menjawab:
Langkah 1.
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : ada hubungan yang signifikan motivasi dengan
kinerja dosen.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan motivasi
dengan kinerja dosen.
Langkah 2.
Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik;
Ha : r ≠ 0
Ho : r = 0
Langkah 3.
Membuat tabel penolong untuk menghitung Korelasi
PPM:
No
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2
|
XY
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
|
60
70
75
65
70
60
80
75
85
90
70
85
|
450
475
450
470
475
455
475
470
485
480
475
480
|
3600
4900
5625
4225
4900
3600
6400
5625
7225
8100
4900
7225
|
202500
225625
202500
220900
225625
207025
225625
220900
235225
230400
225625
230400
|
27000
33250
33750
30550
33250
27300
38000
35250
41225
43200
33250
40800
|
Statistik
|
X
|
Y
|
X2
|
Y2
|
XY
|
Jumlah
|
885
|
5640
|
66325
|
2652350
|
416825
|
Langkah 4.
Mencari rhitung dengan cara masukkan
angka statistik dari tabel penolong dengan rumus ;



Langkah
5.
Mencari besarnya sumbangsih (konstribusi)
variabel X terhadap Y dengan rumus :
KP = r2 x 100% = 0,4652
x 100% = 21,62 %.
Artinya, motivasi
memberikan konstribusi terhadap kinerja dosen sebesar 21,62% dan sisanya 78,38%
ditentukan oleh variabel lain.
Langkah
6.
Menguji signifikan dengan rumus thitung
:

Kaidah
pengujian :
Jika thitung ≥ ttabel, maka tolak Ho
artinya signifikan dan
thitung
≤ ttabel, terima Ho artinya
tidak signifikan.
Berdasarkan perhitungan di atas , α =
0,05 dan n = 12, uji dua pihak;
dk = n - 2 = 12 – 2 = 10 sehingga diperoleh ttabel =
2,228
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel,
atau 3,329 > 2,228, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan
motivasi dengan kinerja dosen.
Langkah
7.
Membuat kesimpulan
1. Berapakah besar hubungan motivasi dengan kinerja
dosen? rxy sebesar 0,465 kategori cukup kuat.
2. Berapakah besar sumbangan (konstribusi) motivasi
dengan kinerja dosen?
KP = r2 x 100% = 0,4652 x
100% = 21,62%. Artinya motifasi memberikan konstribusi terhadap kinerja dosen
sebesar 21,62% dan sisanya 78,38% ditentukan oleh variable lain.
3. Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan
motivasi dengan kinerja dosen? terbukti bahwa ada hubungan yang signifikan
motivasi dengan kinerja dosen.
Ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau
3,329 > 2,228, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan
yang signifikan motivasi dengan kinerja dosen.
B.
RANGKUMAN
Analisis Korelasi Pearson Product
Moment (PPM) suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent)
dengan variabel terikat (dependent).
Teknik analisis Korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data
dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang
dihubungkan berpola linier ; dan data yang dihubungkan menpunyai pasangan yang
sama sesuai dengann subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi
persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.
![]() |
1. Apa
kegunaan analisis korelasi Pearson
Product Moment ?
2.
Berikut ini data motivasi mahasiswa (X) dengan prestasi mahasiswa (Y). Sampel
diambil 12 orang mahasiswa.
Kode Responden
|
X
|
Y
|
1.
|
38
|
60
|
2.
|
45
|
50
|
3.
|
46
|
62
|
4.
|
30
|
40
|
5.
|
53
|
68
|
6.
|
54
|
59
|
7.
|
61
|
79
|
8.
|
50
|
69
|
9.
|
52
|
65
|
10.
|
51
|
70
|
11.
|
69
|
89
|
12.
|
53
|
79
|
Pertanyaan!
a.
Berapa besar koefisien
korelasinya?
b.
Berapa besar sumbangan antar
variabel?
c.
Buktikan apakah ada hubungan
yang signifikan antara motivasi mahasiswa dengan prestasi mahasiswa. Jika alfa
= 0,05 dan diuji dua pihak? N = 12, dk = n – 2 = 10, berdasarkan tabel didapat
t tabel = 2,228
kak saya mau bertanya bagaimana cara mengerjakan ini?
BalasHapus